BERITA ONLINE, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat sebut calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan tak mengerti permasalahan Kartu Indonesia Pintar tidak masuk Jakarta.
Djarot membantah Kartu Indonesia Pintar tidak masuk Jakarta. Djarot menjelaskan, KIP sebetulnya bisa digunakan di sekolah di Jakarta.
BandarQ Online
Hanya, untuk mereka yang bukan warga Jakarta. Sedangkan untuk warga ibu kota, ucap Djarot, disuruh memilih mau menggunakan Kartu Jakarta Pintar atau KIP.
"Oh gini, kalau masalah Kartu Indonesia Pintar, kan itu sudah kita bicarakan sebelumnya.
KJP sama KIP.
KIP masuk di Jakarta, tapi bagi warga yang tidak punya KTP jakarta.
Bagi yang memiliki KTP jakarta disuruh milih, pilih mana? KJP atau KIP," ucap Djarot di Pecenongan, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).
Djarot menyatakan, hampir seluruh warga Jakarta memilih untuk mendapatkan KJP. Sebab, nominalnya jauh lebih besar dibandingkan KIP. BandarQ Online
Mengenai alasan warga Jakarta tak menerima dua-duanya, yakni KJP dan KIP, Pemerintah Provinsi DKI mengutamakan pemerataan.
"Kemudian, jangan sampai satu orang dapat double, karena masih banyak yang belum dapat. Supaya lebih merata. Jakarta menerima kok KIP, tetapi bagi warga yang sekolah di sini, tapi bukan warga Jakarta. Misalnya, orang Bekasi,
Tangerang, Depok, boleh," imbuh Djarot.
Sebelumnya, Anies menyalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menolak menerima KIP masuk ke Jakarta. Akibatnya, menurut Anies, warga DKI hanya menerima bantuan dana pendidikan dari KJP.
Padahal, Anies menilai jika warga DKI bisa mendapatkan KIP sekaligus KJP, bisa membantu warga untuk dana pendidikan anak. Sebab, Anies menilai, dana KJP yang diberikan untuk warga masih kurang dari yang ditentukan sekarang.
"Mungkin Pak Anies yang belum ngerti bahwa kita sudah menggunakan program ini, di beberapa tempat," tutup Djarot.
0 Komentar